Rabu, 29 Februari 2012

PEluang dan Skripsi

When faced with two choices,

simply toss a coin.


It works not because it settles the question for you,

but because, in that brief moment when the coin is in the air,

you suddenly know what you are hoping for.

sumber:http://qausain.wordpress.com/2011/02/10/toss-a-coin/

Minggu, 05 Februari 2012

SKENARIO (TRANSKRIP) PEMB. RELASI


SKENARIO PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : Relasi


Guru           :  Selamat Pagi anak-anak (Guru menyapa siswanya dengan ramah)
Siswa         :  Selamat Pagi Bu....
Guru           : Bagaimana, ada yang tidak hadir hari ini?
Siswa         :  Tidak Bu......
Guru           : Baiklah, kalau tidak ada , ibu akan lanjutkan ke materi.
                      Hari ini kita akan mempelajari tentang Relasi (Guru menulis : ”Relasi” di papan tulis). Adapun tujuan pembelajaran kita hari ini adalah untuk mengetahui pengertian relasi dan dapat menyatakan relasi dengan diagram panah, diagram cartesius dan himpunan pasangan berurutan. (Guru menulis tujuan pembelajaran di papan tulis). Sebelum kita mempelajari relasi terlebih dahulu Ibu ingin mengetahui apakah ada diantara kalian ada yang masih ingat tentang pengertian himpunan?
                      (Suasana hening sebentar lalu beberapa siswa mengangkat tangannya)
                      Ya coba aridewi...(Guru menunjuk ke arah aridewi)
Aridewi      : Himpunan adalah kumpulan suatu objek.
Guru           :  Ya bagus..(guru mengangguk – anggukkan kepala), jawaban aridewi sudah mendekati benar. Ada yang mau menyempurnakan lagi?
                      (Beberapa siswa  mengangkat tangan)
                      Ya coba Yuda....(Guru menunjuk ke arah Yuda)
Yuda          :  Himpunan adalah kumpulan benda – benda atau objek yang mempunyai definisi.
Guru           :  Iya bagus Yuda...(Guru mengangguk – anggukkan kepala sambil tersenyum ke arah Yuda). Jawaban yang disampaikan Yuda sudah tepat.
                      Ibu amati, disini sebagian besar tampaknya sudah benar – benar memahami tentang himpunan. (Guru mengarahkan pandangan ke semua siswa). Perlu kalian ketahui, materi himpunan ini, nanti akan banyak digunakan dalam materi Relasi yang akan kita pelajari sekarang. Adapun materi relasi ini nantinya akan banyak penerapannya dalam kehidupan sehari – hari. Ada yang bisa membantu ibu, memberikan contoh penerapan relasi dalam kehidupan sehari – hari? (Suasana hening sejenak, kemudian Eka mengangkat tangan).  Coba Eka, apa contohnya? (Guru memandang ke arah eka)
Eka             :  Misalnya, dalam menentukan kegemaran atau hobi yang dimiliki beberapa siswa dapat menggunakan relasi.
Guru           :  Iya bagus sekali eka..(Guru tersenyum ke arah Eka). Nah itu salah satu contoh relasi dan ibu yakin kalian pasti masih punya banyak contoh – contoh yang lain! Nah, untuk memahami materi tentang relasi, disini sudah ibu sediakan LKS. Silakan kalian kerjakan LKS ini. Ini dikerjakan berkelompok ya? Gunakan kelompok pada pertemuan minggu lalu yang telah dibentuk. (Guru membagikan LKS pada semua kelompok, dan suasana tampak gaduh).
                      Tolong kalian perhatikan, dalam mengerjakan LKS ini silakan kalian ikuti petunjuk yang ada pada LKS dan diskusikan dengan temannya. Sebelumya kalian tulis dulu nama kelompok di pojok kanan atas. Silakan dikerjakan, Ibu berikan waktu 10 menit!
                      (Guru memantau diskusi masing – masing kelompok dan membimbing mereka menuju jawaban yang diinginkan)
Karma        :  Bu, kami belum mengerti mengenai soal nomor 2a
Guru           :  (Guru menuju ke tempat kelompok Karma). Nah disini artinya anggota himpunan A dan anggota himpunan B relasinya dinyatakan dalam diagram panah. Misalnya ambil anggota himpunan A (Andi) dan anggota himpunan B (Basket) dan relasinya kan sudah diketahui ”Gemar Bermain”. Jadi nanti Andi dipasangkan dengan basket dan dihubungkan dengan tanda panah. Begitu juga yang seterusnya.(Siswa menyimak dengan baik informasi yang diberikan oleh guru). Bagaimana bisa dimengerti?(Guru mengarahkan pandangan ke semua anggota kelompok tersebut).
Karma        :  Bisa Bu. (Guru melanjutkan memantau diskusi ke kelompok lain.)
                      ( setelah 10 menit berlalu)
Guru           : Bagaimana anak – anak sudah selesai? Waktunya sudah habis.
Siswa         :  Sudah Bu....
Guru           :  Baik jika sudah, sekarang Ibu minta perwakilan masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan! Sebelum Ibu tunjuk, kelompok siapa yang mau maju pertama?
                      (Guru mengarahkan pandangan pada semua siswa. Namun semua siswa diam, tidak ada yang mau maju duluan)
                      Baik jika tidak ada yang mau, Ibu tunjuk ya? (Sambil guru mengamati kelompok mana yang sudah siap)
                      Ya coba perwakilan kelompok Desak, kerjakan soal no 1! (Ketika desak maju, guru berpindah posisi ke belakang)
Desak         :  (Mengerjakan hasil diskusi tentang pengertian relasi) 
Guru           :  Yang lain tolong perhatikan pekerjaan temannya di depan ya?
Desak         :  (Beberapa saat kemudian, Desak telah selesai mengerjakan di papan). Sudah Bu..
Guru           :  Ya coba Desak, bisa jelaskan sedikit kepada teman – temannya bagaimana prosesnya sehingga mendapatkan jawaban seperti itu!
Desak         :  (Menjelaskan jawaban yang dibuat)
Guru           :  (Selesai Desak menjelaskan, Guru berpindah ke depan lagi). Nah itu penjelasan dari desak, Bagaimana yang lain, apa ada yang memiliki jawaban berbeda atau ada yang mau menanggapi jawaban Desak? (Guru menatap semua siswa)
Siswa         :  (Semua siswa diam, menandakan jawaban mereka sama)
Guru           : Baiklah jika tidak ada, silakan duduk desak (Guru tersenyum pada desak), jawabannya sudah benar. Berikan tepuk tangan buat desak dan kelompoknya.
 (Guru dan siswa memberi tepuk tangan pada desak dan kelompoknya).
Guru           :  Nah selanjutnya soal yang terakhir, kelompok siapa yang sudah siap maju? (Guru mengarahkan pandangan pada kelompok Dewa, karena Dewa mengangkat tangan)
                      Ya coba kelompok Dewa! (Ketika Dewa maju, guru berpindah ke belakang lagi).
                      (Dewa menuliskan jawabannya di papan dan siswa lain tampak kurang memperhatikan).
Guru           :  Yang lain tolong fokuskan perhatiaannya ke depan, amati pekerjaan temannya. (Siswa mulai memfokuskan perhatian ke arah Dewa)
Dewa         : Sudah Bu...
Guru           : (Guru berjalan ke depan). Ya coba Dewa jelaskan kepada teman – temannya bagaimana cara – cara mendapatkan jawabannya!
                      (Dewa menjelaskan jawabannya, dan beberapa saat kemudian, Dewa sudah selesai menjelaskan). Bagaimana Dewa, sudah selesai?
Dewa         : Sudah Bu..       
Guru           :  Nah itu penjelasan dari Dewa, Bagaimana yang lain ada yang menemukan jawaban berbeda atau ada yang ingin memberikan tanggapan? (Guru menatap semua siswa dan semua siswa tidak ada yang mengangkat tangan, tandanya semua siswa mempunyai jawaban yang sama)                      
                      Baiklah jika tidak ada, silakan duduk Dewa, jawabannya sudah benar sekali! Berikan tepuk tangan buat Dewa dan kelompoknya!
                      (Guru dan siswa memberikan tepuk tangan kepada kelompok Dewa)
Nah semua soal sudah terselesaikan, sekarang siapa yang bisa membantu ibu menyimpulkan mengenai pelajaran kita hari ini? (Apriani mengangkat tangan). Coba Apriani. (Guru menunjuk ke arah apriani)
Apriani       :  Simpulannya adalah relasi merupakan suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan A ke himpunan B dan relasi dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram cartesius dan himpunan pasangan berurutan.
Guru           :  Bagus sekali Apriani!(Guru tersenyum ke arah apriani). Memang benar yang disampaikan teman kalian dan sekali lagi Ibu tekankan, (Guru menyampaikan dengan suara tegas), dalam setiap relasi harus terdapat aturan yang memasangkan anggota – anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.
                      Bagaimana, ada yang belum jelas tentang materi relasi ini? Jika ada, silakan disampaikan, Ibu berikan kesempatan untuk bertanya!
                      (Guru mengarahkan pandangan kepada semua siswa, namun siswa hanya diam, menundukkan kepala).
                      Baiklah jika tidak ada, sekarang Ibu ingin mengetahui sejauhmana pemahaman kalian tentang materi ini. Untuk itu, silakan atur tempat duduknya dan keluarkan kertas satu lembar, Ibu akan berikan kuis !
Siswa         :  Yaaa..... belum siap Bu...(Suasana menjadi gaduh )
Guru           : (Berusaha menenangkan siswanya). Kalian tenang saja, soal kuisnya tidak sulit, jika tadi kalian mengikuti pelajaran dengan baik, pasti kalian semua bisa jawab! (Guru membagikan soal kepada siswa).
                      Soal ini silakan kalian kerjakan secara individu ya? Ibu berikan waktu 5 menit! (Guru memantau siswa dalam mengerjakan kuis)
                      (Setelah 5 menit berlalu)
Guru           : Baiklah anak – anak waktunya sudah habis, silakan dikumpul !
Siswa         :  (Suasana semakin gaduh). Belum selesai Bu...
Guru        :  Ya.., selesai tidak selesai silakan dikumpul. (Guru mengambil lembar jawaban siswa , lalu mengamati sepintas jawaban yang dibuat siswa).
Ya sepintas Ibu amati tampaknya, jawaban kalian sudah banyak yang benar . Hasilnya Ibu akan bagikan minggu depan!
Untuk latihan dirumah , kalian kerjakan soal di buku halaman 23 – 24 ya. (Siswa menandai tugas yang diberikan guru). Bagaimana sudah jelas?
Siswa         :  Sudah Bu....(Suasana di kelas semakin gaduh)
Guru           : Baiklah jika sudah, untuk pertemuan kali ini, Ibu cukupkan sampai disini.   Selamat Siang......(Guru meninggalkan kelas)
Siswa         :  Siang Bu....

SKENARIO (TRANSKRIP) PEMB. BANGUN DATAR

SKENARIO PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : Kesebangunan Bangun Datar

 

Guru      :         Selamat siang anak-anak. (Guru menyapa siswa dengan ramah)

Siswa     : Selamat siang Bu Guru. (Semua siswa menjawab dengan bersemangat)

Guru      : Wah, rupanya kalian masih bersemangat mengikuti pelajaran walaupun hari sudah siang. Bagus, pertahankan ya anak-anak sampai akhir pelajaran nanti. (Guru tersenyum kepada semua siswa). Sebelum lanjut, apakah ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa     : Semua hadir Bu...
Guru      : Bagus... Kalian memang anak-anak yang rajin. (Guru kembali tersenyum kepada semua siswa untuk menimbulkan kehangatan). Baiklah, untuk hari ini kita akan belajar tentang Kesebangunan Bangun Datar. (Guru menulis : “Kesebangunan Bangun Datar” di papan tulis). Tapi sebelum beranjak ke materi, tentunya kalian telah mengenal macam-macam bangun datar. Nah, coba perhatikan benda-benda di sekitar kalian. Siapa yang bisa membantu Ibu menyebutkan benda-benda di sekitar kalian yang mempunyai bentuk sama?
(Kelas menjadi hening sejenak, kemudian beberapa siswa mengacungkan tangan)
Guru      : Ya coba Purni. (Guru menunjuk ke arah Purni)
Purni      : Ubin Bu... (Purni menunjuk ubin kelas). Bentuknya sama, yaitu persegi.
Guru      : Ya bagus Purni. (Guru tersenyum). Selanjutnya siapa yang mau menyebutkan benda-benda di sekitar kalian yang mempunyai bentuk sama tapi dengan ukuran berbeda? (Beberapa siswa kembali mengacungkan tangan). Ya Agus, coba sebutkan. (Guru menunjuk ke arah Agus).
Agus      : Kertas dengan meja Bu. (Agus menunjuk kertas dan meja). Bentuknya sama yaitu persegi panjang, tapi ukurannya berbeda Bu.
Guru      : Iya, tepat sekali Agus. (Guru tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala). Kertas ini berbentuk persegi panjang, begitu pula dengan meja. Hanya saja ukurannya berbeda. Sekarang coba kalian perhatikan bangun datar yang Ibu bawa ini.
(Guru menunjukkan dua buah bangun datar yang mempunyai bentuk sama tapi ukurannya berbeda, dan siswa memperhatikan dengan seksama).
Guru      : Dari dua bangun datar ini, kita dapat melihat pasangan bangun datar yang memiliki bentuk sama tapi ukurannya berbeda. Perbedaan ukuran ini terjadi melalui pembesaran atau pengecilan objek dengan menggunakan skala tertentu. Nah, sekarang siapa yang mau bantu ibu mengukur berapa perbandingan ukuran kedua bangun datar ini?
(Nita yang pertama kali mengacungkan tangan)
Guru      : Ya coba Nita ke depan ukur berapa perbandingannya. (Guru mengambil posisi di sebelah kiri kelas)
Nita       : Baik Bu... (Nita mengukur perbandingan kedua bangun datar tersebut dengan teliti). Sudah Bu, perbandingan yang saya peroleh yaitu 1 banding 2.
Guru      : Tolong tuliskan di papan, Nita...
(Nita menulis “1 : 2” di papan tulis. Setelah Nita selesai menuliskan jawaban, Guru mendekati Nita ke papan tulis).
Guru      : Bagus Nita. (Guru menepuk bahu Nita). Terima kasih, silakan duduk kembali. Anak-anak, 1 banding 2 ini apakah bisa di tulis dengan 1 per 2? (Guru menulis “”di papan tulis)
Siswa     : Bisa Bu... (Siswa menjawab dengan serentak)
Guru      : Iya, tepat sekali. Nah, 1 per 2 atau setengah ini disebut dengan faktor skala dalam kesebangunan. (Guru menulis “faktor skala: k” di papan tulis). Dan simbol sebangun itu seperti ini ya anak-anak... (Guru menuliskan simbol “” di papan tulis). Nah, dalam pembelajaran ini, Ibu harap kalian dapat menentukan apa syarat-syarat bangun datar yang sebangun sehingga kalian dapat menghitung panjang sisi yang belum diketahui dari dua bangun datar yang sebangun. Untuk itu sekarang kalian bentuk kelompok yang beranggotakan 3 orang untuk mendiskusikan LKS yang akan Ibu bagikan.
(Siswa membentuk kelompok dan suasana tampak gaduh. Setelah kelompok terbentuk, Guru membagikan LKS pada semua kelompok).
Guru      : Anak-anak, harap tenang. (Guru bertepuk tangan untuk menenangkan siswa yang masih sedikit ribut. Setelah siswa tenang, guru kembali melanjutkan.) Dalam mengerjakan LKS ini silakan kalian ikuti petunjuk yang ada pada LKS, Ibu berikan waktu 10 menit untuk diskusi. Apabila ada hal-hal yang belum jelas silakan tanyakan pada Ibu. Dan ibu harap kalian terlibat aktif dalam diskusi kelompok, karena Ibu akan menilai keaktifan kalian. Bagaimana anak-anak, sudah jelas semua?
Siswa     : Sudah Bu...
Guru      : Baiklah kalau begitu, selamat bekerja anak-anak.
(Guru berkeliling pada kelompok-kelompok untuk memantau dan membimbing siswa dalam mendiskusikan permasalahan pada LKS, serta memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memanipulasi alat peraga yang disediakan)
(Setelah 10 menit berlalu)
Guru      : Anak-anak, apakah semua sudah selesai berdiskusi?
Siswa     : Sudah Bu...
Guru      : Bagus. Sekarang Ibu minta perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Baiklah, kelompok siapa yang ingin mempresentasikan nomor 1? (Guru mengarahkan pandangan pada semua siswa. Dan kelompok dari Wiwik yang mengacungkan tangan). Ya Wiwik, silakan presentasikan hasilnya di depan, bisa di bawa alat peraganya. Yang lain tolong perhatikan ya...
Wiwik    : Baik Bu... (Ketika Wiwik maju, guru berpindah posisi ke belakang. Dan  siswa lain memperhatikan penyajian dari Wiwik  dengan seksama.)
Guru      : (Ketika Wiwik selesai menyajikan, guru berpindah ke depan). Nah itu penjelasan dari Wiwik, bagus sekali Wiwik. (Sambil menepuk bahu Wiwik). Bagaimana yang lain, apa ada yang memiliki jawaban berbeda atau ada yang mau menanggapi? (Guru mengarahkan pandangan ke semua siswa). Bagaimana Yanti, apakah memiliki jawaban berbeda? (Guru mengarahkan pandangan ke arah kelompok Yanti)
Yanti     : Tidak Bu, jawaban kami sama dengan Wiwik. Dua bangun datar dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian dari dua bangun datar tersebut sama besar dan panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari dua bangun datar tersebut sebanding.
Guru      : Bagus, terima kasih Yanti. Yang lain bagaimana?
Siswa     : Sama Bu...
Guru      : Baiklah jika semua memiliki jawaban sama, jawabannya sudah benar, silakan duduk Wiwik (Guru tersenyum pada Wiwik). Berikan tepuk tangan buat Wiwik dan kelompoknya. (Guru dan siswa memberi tepuk tangan pada Wiwik dan kelompoknya). Selanjutnya untuk yang terakhir, siapa yang mau mempresentasikan hasil diskusinya? (Guru mengarahkan pandangan pada semua siswa. Namun semua siswa diam) Baik jika tidak ada yang mau, Ibu tunjuk ya? (Guru mengamati kelompok mana yang sudah siap). Ya coba Ayu. Ibu yakin Ayu pasti bisa. (Guru tersenyum dan menghampiri Ayu untuk memberikan spidol, kemudian guru menuju posisi di belakang).
Ayu       : (Mengerjakan hasil diskusi. Dan beberapa saat kemudian, Ayu telah selesai mengerjakan di papan). Sudah Bu..
Guru      : Baik, sekarang coba jelaskan kepada teman-temannya bagaimana prosesnya sehingga diperoleh jawaban seperti itu. Anak-anak yang lain, tolong fokuskan pandangannya ke depan!
Ayu       : (Menjelaskan jawaban yang dibuat)
Guru      : Bagus sekali Ayu. Apakah ada yang ingin berkomentar atau mempunyai jawaban berbeda? (Guru berpindah posisi ke depan)
Surya     : Bu, jika ingin menentukan panjang sisi yang belum diketahui, apakah kita harus selalu menentukan faktor skalanya terlebih dahulu?
Guru      : Pertanyaan yang bagus Surya. (Guru tersenyum pada Surya). Baiklah, apakah ada yang ingin menjawab pertanyaan dari Surya? (Asriani mengacungkan tangannya) Ya Asriani, silakan di jawab.
Asriani   : Iya Bu, kita harus menentukan faktor skalanya dulu untuk mengetahui berapa perbandingan dari sisi-sisi yang bersesuaian dari bangun datar yang sebangun itu.
Guru      : Bagus Asriani. Ada yang mempunyai jawaban berbeda?
Siswa     : Tidak Bu...
Guru      : Bagaimana Surya, sudah bisa dimengerti?
Surya     : Sudah Bu..
Guru      : Ya bagus. Berarti semua memiliki jawaban sama untuk soal terakhir ini. Silakan duduk kembali Ayu, terima kasih. Beri tepuk tangan untuk Ayu dan kelompoknya. (Guru dan siswa memberi tepuk tangan pada Ayu dan kelompoknya). Nah semua soal sudah terselesaikan, sekarang siapa yang bisa membantu ibu menyimpulkan mengenai pelajaran kita hari ini? (Wildan mengacungkan tangan). Ya silakan Wildan. (Guru menunjuk ke arah Wildan).
Wildan   : Syarat dua bangun datar dikatakan sebangun yaitu, yang pertama sudut-sudut yang bersesuaian dari dua bangun datar tersebut sama besar dan yang kedua panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari dua bangun datar tersebut sebanding.  Kemudian untuk menghitung panjang sisi yang belum diketahui dari dua bangun datar yang sebangun, maka kita menentukan faktor skalanya terlebih dahulu.
Guru      : Bagus sekali Wildan. (Guru tersenyum ke arah Wildan sambil mengangguk-anggukan kepala) Yang disampaikan Wildan sudah tepat, dan sekali lagi Ibu tekankan, (guru mengulang simpulan yang disampaikan Wildan dengan tegas sambil menggaris bawahi bagian-bagian penting yang di tulis di papan tulis). Bagaimana, ada yang belum jelas atau ingin bertanya tentang materi kesebangunan ini? Jika ada, silakan disampaikan. (Guru mengarahkan pandangan kepada semua siswa, namun siswa hanya diam sambil menggeleng-gelengkan kepala). Baiklah jika tidak ada, karena diskusi kalian sudah bagus dan tujuan pembelajaran kita kali ini sudah tercapai, maka untuk lebih memantapkan pemahaman kalian, sekarang lihat latihan halaman 25 yang ada di buku, kalian kerjakan sebagai PR ya.
Siswa     : Iya Bu... (Siswa menandai tugas yang diberikan guru).
Guru      : Baik anak-anak, sampai disini pelajaran kita hari ini. Minggu depan kita akan belajar tentang Kekongruenan Bangun Datar, silakan pelajari di rumah terlebih dahulu. Selamat siang anah-anak..
Siswa     : Siang Bu Guru...

Jumat, 03 Februari 2012

LKS LUAS LINGKARAN


Lembar Kerja Siswa (LKS)

Topik            : Menentukan rumus luas lingkaran dan menghitung luas lingkaran.
Waktu           : 4 menit
Nama Kelompok : ………………
Anggota Kelompok:
1.    ..........................................................................................................................
2.    ..........................................................................................................................
3.    ..........................................................................................................................

Lakukan kegiatan berikut!
Alat :
Macam-macam benda yang permukaannya berbentuk lingkaran, penggaris, busur derajat, kertas, dan gunting.
Langkah Kegiatan :
·      Pilih sebuah benda yang permukaannya berbentuk lingkaran.
·      Jiplak permukaan benda yang berbentuk lingkaran tersebut pada kertas, kemudian gunting jiplakan tersebut.
·      Lipat guntingan menjadi dua bagian yang sama besar dan arsir satu bagian.
·      Bagilah lingkaran tersebut menjadi 12 bagian sama besar dengan cara membuat 12 juring sama besar dengan sudut pusat 30o.
·      Bagilah salah satu juring yang menjadi dua sama besar kemudian gunting setiap juring tersebut.
·      Atur potongan-potongan juring dan susun setiap juring sehingga membentuk mirip persegi panjang.
·      Diskusikan permasalahan yang diberikan.



Lembar Kerja
Gambar potongan-potongan juring yang telah disusun:






Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak terhingga banyaknya, kemudian juring-juring tersebut dipotong dan disusun maka hasilnya akan mendekati bangun persegi panjang.
Perhatikan bahwa bangun yang mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan …… keliling lingkaran dan lebarnya sama dengan ……
Jadi, luas lingkaran dengan jari-jari r sama dengan luas persegi panjang dengan panjang = … dan lebar = ..., sehingga diperoleh
Luas lingkaran (L) =  luas …
  = … × …
                                      = …
       Karena r = … d maka L = …(…)2
­                                                          = …(…)
           = …
Jadi dapat disimpulkan luas lingkaran L dengan jari-jari r atau diameter d adalah




Kerjakanlah soal di bawah ini!
Sebuah lingkaran berjari-jari 7 cm, hitunglah luas lingkaran tersebut!
                                                                                                                                   
                                                                                                                                                                                                                                                                       

Tes Individu

Nama               :                                                                                                          
No. Absen       :                                                                                                          

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat.
1.    Sebuah lingkaran dengan diameter 14 cm, hitunglah luas lingkaran tersebut!