Kamis, 20 September 2018

Contoh Pemanfaatan Media dan Teknologi dalam Pembelajaran Abad 21


A.    Bentuk pemanfaatan teknologi dan media informasi yang saya lakukan dalam pembelajaran sudah cukup memanfaatkan teknologi. Penggunaan LCD dalam pembelajaran yang saya lakukan untuk menayangkan tujuan pembelajaran, apersepsi dan beberapa permasalahan yang akan didiskusikan. Saya sering memanfaatkan media power point, video, dan suara dalam proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan web pembelajaran juga sangat membatu dalam proses pembelajaran, seperti konten rumah belajar. Konten-konten pada rumah belajar yang bisa digunakan diantaranya sumber belajar, laboratorium maya, bank soal, dan buku sekolah elektronik. Menayangkan video dari youtube tentang cara cepat mengingat perbandingan trigonometri sudut istimewa.
B.     Contoh konkret pemanfaatan teknologi dan media informasi pada pembelajaran yang saya lakukan misalnya dalam pembelajaran materi Bilangan Berpangkat di kelas X. Dalam pembelajaran ini saya memanfaatkan portal rumah belajar. Portal rumah belajar digunakan untuk menemukan materi yang dibicarakan. Selain itu, portal rumah belajar juga saya manfaatkan untuk kegiatan latihan soal dan kuis. Melakukan komunikasi melalui media sosial seperti LINE atau WA dengan membentuk grup (forum diskusi) sehingga hal-hal yang mereka tidak mengerti di kelas bisa ditanyakan melalui media sosial.
C.     Ilustrasi akan pesatnya kemajuan pemanfaatan teknologi dan media informasi yang sudah saya lakukan dalam pembelajaran. Pesatnya perkembangan teknologi dan media informasi telah merasuki semua lini kehidupan, tidak terkecuali lini pendidikan. Kemajuan teknologi dan informasi ini sedikit demi sedikit telah merasuk dalam ranah pendidikan, mulai dari sarana dan prasarana bahkan pada konten-konten pembelajaran itu sendiri. Misalnya, telah bergesernya buku cetak dalam proses pembelajaran saat ini yang telah digantikan dengan buku sekolah elektronik. Pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran, misalnya untuk memutar video mengenai cara cepat mengingat perbandingan trigonometri dengan jari, guru cukup mencari konten video dalam youtube.
D.    Kemampuan yang dapat dikembangkan guru untuk menunjukkan potensinya terkait tugas dan perannya di era digital abad 21, pertama, Interactive Instruction . (Pembelajaran Interaktif) Pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital berisi presentasi yang kaya akan media interaktif. Sebagai contoh kegiatan konferensi video digital secara langsung yang mendatangkan narasumber seorang sejarawan, novelis, dan pakar di dalam pembelajaran kelas. Catatan dan peta konsep dari sesi brainstorming terekam dalam media digital berupa laptop atau notebook dan secara instant langsung dapat dikirim melalui email kepada peserta didik. Presentasi aturan pembelajaran terintegrasi secara baik melalui streaming video dan audio digital dari file berbasis internet. Tampilan media ini berkisar dari klip video pendek yang mendemonstrasikan konsep spesifik hingga video documenter berdurasi panjang. Penyajian media bentuk ini biasa berupa PowerPoint atau Prezi Presentation yang mengintegrasikan animasi, suara, dan hyperlinks dengan informasi digital. Kedua, Personal Response System (PRS). Flyn & Russell mengemukakan bahwa guru dalam pembelajaran berbasis digital menggunakan perangkat digital handlehand, seperti personal response system (PRS) atau biasa disebut sebagai “Clicker.” PRS merupakan sebuah keypad wireless (tanpa kabel) seperti remot TV yang mentransmisikan respon dari siswa. Karena setiap PRS diperuntukkan pada siswa yang ditunjuk, maka sistem PRS dapat digunakan untuk mengecek kehadiran/presensi siswa. Manfaat utama PRS adalah untuk mengetahui setiap respon dari siswa dalam berbagai macam keadaan. Penggunaan PRS selama pembelajaran mampu meningkatkan interaksi antara peserta didik dan guru di kelas guna menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Penggunaan PRS pada dunia pendidikan diantaranya untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep, membandingkan sikap siswa terhadap ide-ide yang berbeda,memprediksi situasi dengan perumpamaan kondisi “Bagaimana jika…”(“What if”), dan memfasilitasi drill dan praktik skill(keterampilan) dasar. PRS juga dapat digunakan sebagai media umpan balik bagi guru dan siswa. Guru dapat menggunakan informasi ini untuk membimbing jalannya diskusiguna membuat keputusan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Ketiga, Mobile Assessment Tools. Weinstein mengemukakan sumber komputasi seluler (mobile computing resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen siswa secara langsung dalam perangkat seluler (mobile Device) yang mentransfer data ke komputer untuk membuat laporan. Sebagai contoh, perangkat digital seluler digunakan untuk membuat catatan operasional kemampuan membaca siswa SD atau data kinerja siswa yang diobservasi dalam presentasi, eksperimen di laboratorium, atau tugas tulisan tangan siswa. Keempat, Community of Practice (Komunitas Praktik). Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of practice (COP), dimana kelompok guru atau pendidik yang mempunyai tujuan sama dari seluruh penjuru dunia saling berbagi ide dan sumber daya. Interaksi berbasis internet ini memungkinkan guru untuk berkolaborasi maupun bertukar gagasan dan materi. Komunitas guru dapat mencakup pendidik yang mengajar dengan subjek pelajaran sama, atau guru yang mengajar pada tingkat kelas yang sama. Guru yang tertarik dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam instruksi dalam memanfaatkan sumber daya dan jaringan ahli, mentor, dan rekan-rekan baru yang didukung oleh berbagai komunitas web.


E.     Peran guru di era digital abad 21 sesuai Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru (National Educational Technology Standards for Teacher)/NETS-T yang memberikan lima pedoman dasar untuk menjadi guru digital. Seperti yang terlihat pada Tabel NETS-T di bawah ini menjelaskan praktik kelas, pengembangan pelajaran, dan harapan professional.
Standar

Deskripsi




Memfasilitasi

dan
Guru menggunakan pengetahuan mereka tentang materi
Menginspirasi


pelajaran, pengajaran dan pembelajaran, dan teknologi
Pembelajaran

dan
untuk   memfasilitasi   pengalaman   yang   memajukan
Kreativitas Siswa.
pembelajaran  siswa,  kreativitas,  dan  inovasi  baik  di



lingkungan tatap muka dan virtual.




Merancang

dan
Guru  merancang,  mengembangkan,  dan  mengevaluasi
Mengembangkan
pengalaman   belajar   otentik   dan   penilaian   yang
Pengalaman

dan
menggabungkan alat dan sumber daya kontemporer untuk
Penilaian


memaksimalkan pembelajaran konten dalam kontak dan
Pembelajaran
Digital-
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
Age.


yang diidentifikasi dalam NETS-S.



ModelKerja
dan
Guru  menunjukkan  pengetahuan,  keterampilan,  dan
Belajar Digital-Age.
proses kerja yang mewakili profesional inovatif dalam



masyarakat global dan digital.



Mempromosikan
dan
Guru  memahami  masalah  dan  tanggung  jawab  social
Model
Digital
lokal dan global dalam budaya digital yang berkembang
Citizenship

dan
dan  menunjukkan  perilaku  hukum  dan  etika  dalam
Tanggung Jawab

praktik profesional mereka.




Terlibat

dalam
Guru   secara   terus-menerus   meningkatkan   praktik
Pertumbuhan


profesional mereka, memodelkan pembelajaran seumur
Profesional

dan
hidup,   dan   memamerkan   para   pemimpin   dalam
Kepemimpinan.

komunitas  sekolah  dan  profesional  mereka  dengan



mempromosikan  dan  mendemonstrasikan  penggunaan



alat-alat digital dan sumber daya secara efektif.




Standar  Teknologi  Pendidikan  Nasional  untuk  Guru  (National  Educational Technology Standards for Teacher) (NETS-T) oleh Smaldino, S. E., dkk (2015:9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar