Kamis, 20 September 2018

Penilaian Pembelajaran di Abad 21



Untuk mencapai tujuan pembelajaran abad 21, salah satu aspek yang penting yaitu assessment atau penilaian. Penilaian dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan, keduanya menyatu (integrated). Kualitas pembelajaran yang baik dapat dilihat dari kualitas penilaiannya, begitupun sebaliknya kualitas penilaian dapat menunjukkan bagaimana kualitas pembelajarannya. Pendidik harus mampu merancang sistem penilaian yang bersifat kontinu artinya penilaian dilakukan sejak peserta didik mulai melakukan kegiatan, sedang, dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Penilaian  bisa diberikan di antara peserta didik  sebagai feedback, oleh pendidik dengan rubrik yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka hasilkan.

Penilaian yang digunakan pada pembelajaran abad 21 hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip penilaian efektif seperti pada jenis penilaian berikut.

1. Penilaian Autentik

Penilaian autentik meminta siswa untuk menggunakan proses yang sesuai dengan isi materi dan keterampilan yang sedang dipelajari dan digunakan siswa pada dunia nyata. Bentuk penilaian autentik yang paling sering digunakan adalah daftar ceklist, skala sikap, daftar periksa peringkat produk, dan rubrik.

2. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio digunakan untuk menilai produk yang berwujud seperti prestasi dalam hal analisis, sintaksis, dan evaluasi. Penilaian portofolio ada dua yaitu : portofolio tradisional yang berwujud koleksi fisik dari hasil karya siswa dan portofolio elektronik yang berisi pekerjaan menggunakan karya digital.

3. Penilaian Tradisional

Penilaian tradisional digunakan untuk mendemonstrasikan tingkat pengetahuan siswa. Penilaian tradisional meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian yang kosong, isian singkat, benar salah, dan isian singkat. Penilaian tradisional menggunakan standar tes yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

Kemampuan siswa yang diperlukan dalam pembelajaran abad 21 yaitu (disebut 4C):
1.      Critical thinking, siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit. Berpikir kritis dalam pembelajaran di kelas misalnya, guided inquiry, coding challenges, project based learning, dan problem based learning.

2. Communication, siswa diharapkan dapat memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Komunikasi dalam pembelajaran di kelas misalnya, penggunaan media sosial, blog, wikipedia, accountable talk, video production, skype calls, dan podcasts.

3. Collaboration, siswa diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya dalam kerja sama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Collaboration dalam kelas seperti, inquiry circles, design thinking tearms, iEARN global collaborations, dan project based learning tearms.

4. Creativity, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Creativity dalam pembelajaran di kelas seperti, genius hour, makerspaces, design thinking, dan STEM/STEAM challenges.

Mengacu 4C di atas, maka pembelajaran abad 21 harus betul-betul diperhatikan standar kualitasnya, baik dari kualitas standar isi, proses, maupun penilaiannya agar mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kritis dan kreatif yang mampu menghadapi segala tantangan dan persoalan abad 21. Terkait dengan standar penilaiannya, maka perlu kita perhatikan bagaimana cara mengukurnya, instrument (tes dan non tes) yang digunakan, cara penilaian, dan evaluasinya.

Penilaian keterampilan dalam pembelajaran abad 21 sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti berikut.
1.      Menekankan umpan balik yang berguna tentang kinerja siswa yang tertanam dalam pembelajaran sehari-hari.
2.      Membutuhkan keseimbangan teknologi yang disempurnakan, formatif, dan sumatif penilaian yang mengukur penguasaan siswa keterampilan abad 21.
3.      Memungkinkan pengembangan portofolio hasil karya siswa yang menunjukkan penguasaan aspek keterampilan abad 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar