Untuk mencapai tujuan pembelajaran abad 21, salah satu aspek
yang penting yaitu assessment atau
penilaian. Penilaian dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan,
keduanya menyatu (integrated). Kualitas pembelajaran yang baik dapat
dilihat dari kualitas penilaiannya, begitupun sebaliknya kualitas penilaian
dapat menunjukkan bagaimana kualitas pembelajarannya. Pendidik harus mampu merancang sistem penilaian yang bersifat kontinu
artinya penilaian dilakukan sejak peserta didik mulai melakukan kegiatan,
sedang, dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Penilaian bisa
diberikan di antara peserta didik sebagai feedback, oleh pendidik dengan rubrik yang telah
disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka hasilkan.
Penilaian yang
digunakan pada pembelajaran abad 21 hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian efektif seperti pada jenis penilaian berikut.
1. Penilaian
Autentik
Penilaian autentik
meminta siswa untuk menggunakan proses yang sesuai dengan isi materi dan
keterampilan yang sedang dipelajari dan digunakan siswa pada dunia nyata.
Bentuk penilaian autentik yang paling sering digunakan adalah daftar ceklist,
skala sikap, daftar periksa peringkat produk, dan rubrik.
2. Penilaian
Portofolio
Penilaian
portofolio digunakan untuk menilai produk yang berwujud seperti prestasi dalam
hal analisis, sintaksis, dan evaluasi. Penilaian portofolio ada dua yaitu : portofolio
tradisional yang berwujud koleksi fisik dari hasil karya siswa dan portofolio
elektronik yang berisi pekerjaan menggunakan karya digital.
3. Penilaian
Tradisional
Penilaian
tradisional digunakan untuk mendemonstrasikan tingkat pengetahuan siswa.
Penilaian tradisional meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian yang kosong,
isian singkat, benar salah, dan isian singkat. Penilaian tradisional
menggunakan standar tes yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mengetahui
perkembangan belajar siswa.
Kemampuan siswa yang diperlukan dalam
pembelajaran abad 21 yaitu (disebut 4C):
1.
Critical thinking, siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami
dan membuat pilihan yang rumit. Berpikir kritis dalam pembelajaran di kelas
misalnya, guided inquiry, coding
challenges, project based learning, dan
problem based learning.
2. Communication, siswa diharapkan dapat memahami,
mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan
isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Komunikasi dalam pembelajaran di
kelas misalnya, penggunaan media sosial, blog, wikipedia, accountable talk, video production, skype calls, dan podcasts.
3. Collaboration, siswa diharapkan dapat
menunjukkan kemampuannya dalam kerja sama berkelompok dan kepemimpinan;
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif
berbeda. Collaboration dalam kelas
seperti, inquiry circles, design thinking tearms, iEARN global
collaborations, dan project based
learning tearms.
4. Creativity,
siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap
terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Creativity dalam pembelajaran di kelas
seperti, genius hour, makerspaces, design
thinking, dan STEM/STEAM challenges.
Mengacu
4C di atas, maka pembelajaran abad 21 harus betul-betul diperhatikan standar
kualitasnya, baik dari kualitas standar isi, proses, maupun penilaiannya agar
mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kritis dan kreatif yang mampu
menghadapi segala tantangan dan persoalan abad 21. Terkait dengan standar
penilaiannya, maka perlu kita perhatikan bagaimana cara mengukurnya, instrument
(tes dan non tes) yang digunakan, cara penilaian, dan evaluasinya.
Penilaian keterampilan dalam pembelajaran abad 21 sebaiknya
memperhatikan beberapa hal seperti berikut.
1.
Menekankan umpan balik yang berguna tentang kinerja
siswa yang tertanam dalam pembelajaran sehari-hari.
2.
Membutuhkan keseimbangan teknologi yang disempurnakan,
formatif, dan sumatif penilaian yang mengukur penguasaan siswa keterampilan
abad 21.
3.
Memungkinkan pengembangan portofolio hasil karya siswa
yang menunjukkan penguasaan aspek keterampilan abad 21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar